Bersama Kuasa Usaha at Interim KBRI Cairo, Teuku Darmawan

Dari kiri: Syafruddin Mukhlis (Ketua DPD Mansoura), Nur Furqon Nashrullah, Lc. (Ketua DPD Tanta), Amrizal Batubara, S.S. (Presiden PPMI Mesir), Teuku Darmawan (KUAI KBRI Cairo), A. Solikhan (Ketua DPD Zagazig), Muhlasson Jalaluddin, Lc. (Staf Atdikbud KBRI Cairo).

Gerakan 100 Kunci

Ketua DPD PPMI Tanta, Nur Furqon Nashrullah Mengawali Kepemimpinannya dengan Program Gerakan 100 Kunci.

Wisuda Mahasiswa Indonesia

Resepsi Wisuda Mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar.

Pelantikan Pengurus DPD PPMI Tanta Periode XIX Masa Bakti 2013-2014

Pelantikan Pengurus DPD PPMI Tanta pada Senin, 9 September 2013 di Rumah Anggota.

HOTLINE

HOTLINE Perlindungan WNI di Mesir: +201022229989.

Rabu, 26 Februari 2014

Bangkitkan Semangat Memilih, PPLN Cairo Adakan Lomba Menulis Kolom

Dalam rangka sosialisasi Pemilu Legislatif Indonesia di Mesir yang akan dilaksanakan pada 5 April  2014 mendatang, maka PPLN KBRI Cairo mengadakan kegiatan lomba penulisan kolom (coloumn/opini) untuk segenap WNI di Mesir dengan ketentuan sebagai berikut:
TEMA:
  1. Tanggung jawab warga negara terhadap Pemilu.
  2. Kesadaran politik yang mencerdaskan.
  3. Mewujudkan Pemilu legislatif yang jujur dan demokratis
  4. Menciptakan sinergi antara Ormas dan Parpol dalam membangun negeri.
Format tulisan
  1. Tulisan menggunakan font Arial ukuran 11.
  2. Minimal 2500 karakter dan maksimal 4000 karakter )dengan spasi)
  3. Menggunakan spasi  1,5 cm.
 Syarat dan ketentuan
  1. Lomba terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya;
  2. Lomba diikuti oleh perseorangan;
  3. Peserta hanya dapat mengirimkan 1 buah tulisan;
  4. Tulisan terbaru dan belum pernah dipublikasikan;
  5. Penulisan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar;
  6. Keputusan panitia mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
  7. Jika terdapat penjiplakan maka akan didiskualifikasi secara otomatis;
  8. Tulisan yang diikutkan lomba menjadi hak panitia;
  9. Tulisan dipresentasikan pada acara sosialisasi pemilu legislatif pada tanggal 22 Maret 2014;
  10. Peserta yang berhak ikut presentasi adalah yang masuk 3 besar;
  11. Tulisan dikirimkan dalam bentuk  soft copy melalu fb ppln mesir dan atau pplnmesir@gmail.com.
  12. Menyertakan biodata yang meliputi : Nama,TTL, alamat indonesia, alamat mesir, pendidikan yang sedang ditempuh, nomer hp, alamat fb.
Aspek Penilaian
Ada dua tahap penilain. Seleksi naskah dan presentasi
  • Seleksi naskah
  1. Seleksi naskah dilakukan oleh dewan juri yang telah ditetapkan PPLN Cairo.
  2. Penilaian dilihat dari orisinaslitas ide penulis, kreatifitas gagasan, inovasi dan kontribusi.
  3. Penggunaan tata-bahasa dan EYD
  • Penilaian presentasi
  1. Penyajian/presentasi maksimal 5-7 menit
  2. Ketepatan waktu
  3. Sikap/cara presentasi
  4. Penggunaan ragam bahasa tutur yang baku
  5. Penguasaan materi.
 Jadwal kegiatan
  1. Penyerahan tulisan : 20 Februari – 10 Maret 2014
  2. Seleksi dan penilaian: 11-18 Maret 2014
  3. Pengumuman pemenang: 22 Maret 2014
Hadiah
Penghargaan lomba akan diberikan dalam bentuk:
  1. Sertifikat bagi seluruh peserta yang mengirimkan lomba dengan lengkap
  2. Uang tunai sebagai berikut:
    1. Juara I                 : 1000 LE
    2. Juara II                :  800 LE
    3. Juara III               :  600 LE
    4. Juara Harapan I    :  400 LE
    5. Juara Harapan II   :  200 LE
Contact Person : 0100 80 22 151/ 011 233 53 588 / 010 61 537 68
Para finalis akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil tulisannya dalam acara sosialisasi secara masal di cairo pada Maret mendatanga.

Sumber: PPLN Mesir

Selasa, 25 Februari 2014

Ini Semua Karena Babi

Disinggung perihal kapan dimulainya aktifitas kampus Termin II, Musthofa Su’un hanya menggelengkan kepala sembari berkata "Wallahu A’lam, saya dengarnya sih tanggal 8 Maret nanti, tapi entah lah, belum pasti juga itu, tunggu aja keputusan dari pusat!"

Mengenai sebab keterlambatan ini, Musthofa menjelaskan bahwa salah satu sebabnya adalah karena babi, "salah satu penyebabnya karena menyebarnya virus flu babi di Mesir akhir-akhir ini. Menteri Kesehatan menngingatkan bahayanya virus tersebut, dan salah satu antisipasi adalah dengan tidak mengadakan kegiatan belajar-mengajar, terlebih di ruangan tertutup dengan jumlah audiens yang cukup banyak, karena dengan berkumpulnya banyak orang di satu ruangan tertutup itu berbahaya, dengan adanya satu orang saja terjangkit virus mematikan tersebut, akan banyak jiwa yang
terancam tertular, makanya kegiatan kuliah belum dimulai, ini salah satu penyebabnya. Sebab yang lain, Wallahu A’lam".

Musthofa
juga menegaskan pentingnya tahlil dam untuk mereka yang baru datang dari luar Mesir, tes darah ini untuk memastikan kesehatan masing-masing individu, lebih rincinya lagi tentang bebasnya seseorang dari virus flu babi.

Selain membahas tentang kegiatan kampus, Musthofa juga memberikan angin segar sebab insyaAllah akan ada minhah dari Ri’ayat el-Shabab bi el-Koleyet untuk Mahasiswa asing. Mengenai waktu, prosedur dan jumlah beasiswa, akan diberitahukan menyusul.

Obrolan santai pagi tadi ditutup dengan titipan salam dari Musthofa untuk segenap Mahasiswa Indonesia di Tanta. "Salam untuk teman-teman Indonesia". (NFN)

Islam & Intrik Politik

Barangkali tidaklah berlebihan jika penulis katakan, saat ini kita perlu mengingat kembali ungkapan terkenal Syaikh Mohammad Abduh dalam bukunya: Islam dan Kekristenan (al-Islam wa al-Nashraniyyah). Dalam buku tersebut, Abduh menyatakan : “Aku berlindung kepada Allah dari politik, dari kata dan arti kata politik, dari setiap pembicaraan politik, bahkan dari mengucapkan asal-usul kata politik (sasa-yasusu) berikut derivasinya.”

Berikut ini, secara ringkas  penulis akan kemukakan beberapa refleksi penulis terkait politik tersebut:
Pertama, pernyataan Abduh itu kemungkinan besar tidak dimaksudkan untuk menghindari politik yang lurus dan bersih, seperti yang disinyalir oleh Imam al-Ghazali dalam ungkapannya: “Politik itu adalah alat untuk memperbaiki keadaan manusia, yaitu dengan cara menuntun mereka ke jalan keselamatan dunia dan akhirat.” Sebagaimana juga tidak mungkin pernyataan tersebut dimaksudkan Abduh untuk menjauhi politik yang sesuai dengan tuntunan syariat (as-siyasah as-syar’iyyah) sebagaimana diajarkan oleh para ulama Islam.

Politik yang lurus, bersih dan sesuai syariat adalah politik yang mencurahkan seluruh perhatiannya demi menuntun perilaku manusia agar selaras dengan ajaran utama dan tujuan mulia syariat Islam. Hemat penulis, yang dimaksud politik dalam pernyataan Abduh tersebut adalah intrik-intrik politik yang penuh dengan upaya saling sikut dan manuver-manuver politik yang seringkali diwarnai dusta dan kebohongan. Dalam politik macam ini, yang haram bisa menjadi halal, bahkan dusta dan kebohongan seringkali ditampilkan secara terang-terangan.

Kedua, jika intrik politik hanya seperti yang baru saja penulis gambarkan, mungkin hal itu tidak terlalu merisaukan kita. Tapi yang terjadi saat ini, para politisi sudah mulai bermain-main dengan teks-teks Al-Qur’an dan Hadis yang mulia itu, juga sejarah Nabi Saw. yang agung. Mereka mengeksploitasi hal-hal yang sakral dan suci tersebut untuk menarik simpati dan mengobarkan emosi masyarakat. Dan lalu,  masyarakat yang telah jatuh dalam perangkap mereka itu diarahkan—juga dengan alasan-alasan agama—untuk meraih kepentingan politik mereka.

Anda mungkin akan terheran-heran menyaksikan bagaimana mereka memutarbalikkan ayat-ayat Al-Qur’an.  Ayat-ayat yang berisi janji kemenangan bagi Nabi Saw. dan para sahabatnya, di tangan mereka berubah menjadi janji kemenangan hanya bagi kelompok mereka sendiri. Begitu pula, ayat-ayat yang mengandung ancaman bagi musuh Nabi Saw. dan para sahabatnya,  mereka jadikan amunisi untuk menyerang kelompok-kelompok yang berseberangan dengan agenda politik mereka. Mereka merasa seakan-akan telah mengetahui apa yang tersembunyi, yang sejatinya hanya diketahui oleh Allah Swt. Tidak berhenti di situ saja. Sejarah kehidupan Nabi Saw. juga diselewengkan dari fakta sebenarnya untuk memberi kesan pada masyarakat awam bahwa kelompok merekalah yang perjalanan hidupnya menyerupai perjalanan kehidupan Nabi Saw. Dan merekalah yang akhirnya akan menang, sebagaimana sejarah Nabi Saw., sementara kelompok-kelompok di luar mereka akan kalah dan musnah.

Para pendahulu kita, seperti Imam as-Suyuthi, pengarang al-Itqan, telah mengingatkan kita agar jangan sekali-kali menakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an demi mendapatkan keuntungan duniawi. Bahkan para ulama kita terdahulu telah menyatakan bahwa pangkal fitnah yang terjadi antara kelompok Khawarij dengan Imam Ali R.a. adalah karena Khawarij keliru memaknai ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat-ayat yang ditujukan kepada orang-orang kafir mereka gunakan untuk mendiskreditkan kaum muslim bahkan menghalalkan darah, harta dan kehormatan orang-orang Islam! Dan pada masa kini, para penerus Khawarij ini juga menggunakan cara yang sama dengan pendahulunya. Mereka tidak segan-segan mengafirkan orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka. Mereka lupa bahwa Nabi Saw. telah memperingatkan: “Siapapun yang menuduh saudaranya kafir, maka tuduhan itu berlaku bagi salah satu dari keduanya jika salah satunya benar-benar kafir. Tapi jika tidak, maka tuduhan itu berlaku bagi si penuduh.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Banyak orang yang mungkin tak habis pikir dengan pihak-pihak yang mengeksploitasi teks-teks Al-Qur’an, Hadis dan sejarah hidup Nabi Saw. untuk mendapatkan kepentingan duniawi belaka. Seakan-akan metode pemahaman teks-teks keagamaan yang dirumuskan para ulama dari dulu hingga kini telah lenyap dari pikiran.  Bahkan warisan tradisi Islam (turats) yang kaya seperti tak lagi berguna di hadapan orang-orang yang sengaja ingin mencampur-adukkan kebenaran dan kebatilan, serta kejujuran dan kebohongan.

Ketiga, orang akan lebih terkejut lagi saat menyaksikan intrik politik para politisi yang mereduksi as-siyasah as-syar’iyyah menjadi semata nafsu merengkuh kekuasaan, sehingga menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan tersebut. Alih-alih berusaha menciptakan kesejahteraan bagi rakyat, atau mencegah penyelewengan kekuasaan dan korupsi, mereka justru mabuk kekuasaan dan kursi pemerintahan. Bagi mereka, kekuasaan dan pemerintahan adalah tujuan paling luhur dari politik. Mereka lupa bahwa menurut Islam, politik dan kekuasaan hanyalah sarana untuk menciptakan kesejahteraan yang hakiki bagi rakyat, selain untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan moral agama dalam diri rakyat. Jika politik seperti diajarkan syariat (as-siyasah as-syar’iyyah) menuntun pada tujuan luhur dan mulia, maka para politisi telah mereduksinya sedemikian rupa, sehingga kekuasaan dan pemerintahan yang pada awalnya hanya sarana, telah berubah menjadi satu-satunya tujuan utama, meski untuk meraihnya harus mengalirkan darah dan mengorbankan banyak nyawa!

Keempat, Islam itu bukan hanya kekuasaan dan pemerintahan saja. Bahkan Islam juga bukan hanya sistem kemasyarakatan. Islam adalah menciptakan peradaban dan mewujudkan hasil olah-pikir, serta menggerakkan keindahan rasa. Islam adalah mendayagunakan akal, anggota badan, dan hati, karena hal-hal itulah yang dapat memberikan petunjuk bagi mansuia untuk mewujudkan kebebasan, keadilan, dan kemajuan. Hal-hal itu juga yang telah diajarkan Islam kepada seluruh manusia yang beraneka ragam bahasa dan suku bangsanya, sehingga mereka dapat terinspirasi untuk mewujudkan “surga” seperti yang mereka idam-idamkan, yaitu keadilan, kebebasan, dan perdamaian di seluruh dunia.

Prof. Dr. Abdul Fadhil el-Qoushi
Mantan Menteri Wakaf Mesir, Anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar, dan Wakil Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional.

* Hak terjemahan pada @IAAI Indonesia.

Senin, 24 Februari 2014

KBRI Kairo Dengar Aspirasi Mahasiswa di Mesir

Dalam rangka menjaring aspirasi mahasiswa Indonesia di Mesir, pada Minggu (23/02) KBRI Kairo melakukan pertemuan dengan para pimpinan organisasi mahasiswa Indonesia yang terdiri dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), organisasi mahasiswi (WIHDAH) dan ketua-ketua organisasi kedaerahan yang terdiri dari 17 kekeluargaan.

Dalam pertemuan tersebut, mewakili KBRI Kairo, Sekretaris I Pensosbud, Windratmo, didampingi Sekretaris III Pensosbud, Mohammad Nur Salim, bersama perwakilan mahasiswa  membahas isu-isu terkini dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

Setelah melakukan identifikasi dan mendengar masukan dari masing-masing peserta pertemuan, ada empat macam persoalan yang dibicarakan. Pertama, penanganan terhadap calon mahasiswa baru yang telah berada di Mesir; kedua, masalah pelayanan kesehatan; ketiga, pelayanan kekonsuleran; keempat, adalah gagasan untuk melakukan penggalangan dana dari WNI di Mesir membantu meringankan beban saudara-saudara di Indonesia yang tertimpa bencana.

Sekretaris I Pensosbud pada kesempatan tersebut mengusulkan perlunya sinergi antara KBRI Kairo dan WNI di Mesir, khususnya mahasiswa, untuk menggalang dana dalam kerangka solidaritas meringankan bencana alam di Indonesia. Di samping itu, ditekankan pula perlunya dibuat gerakan peduli mahasiswa yang dapat diwujudkan dalam bentuk "dana kepedulian mahasiswa" yang akan dikumpulkan oleh semua para mahasiswa setiap bulannya untuk dijadikan dana taktis membantu mahasiswa Indonesia di Mesir yang membutuhkan. 

Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan KBRI Kairo, Sekjen PPMI, Ketua Wihdah dan beberapa Ketua Kekeluargaan yaitu Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA), Kelompok Studi Mahasiswa Riau (KSMR), Himpunan Mahasiswa Medan (HMM), Keluarga Pelajar Tapanuli dan Sekitarnya (KPTS), Ikatan Keluarga Mahasiswa Lampung (IKMAL), Keluarga Mahasiswa Banten (KMB), Keluarga Pelajar Jakarta (KPJ), Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), Kelompok Studi Walisongo - Jawa Tengah (KSW),  Keluarga Masyarakat Jawa Timur (GAMA JATIM), Forum Studi Keluarga Madura (FOSGAMA), Keluarga Mahasiswa Kalimantan Mesir (KMKM), Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS).

Sabtu, 22 Februari 2014

Info Beasiswa Turkiye Burslari

Kabar gembira bagi teman-teman yang berminat melanjutkan studi di Turki, Pemerintah Turki memberikan beasiswa bagi seluruh pelajar di dunia untuk program S1, S2 & S3.

Beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Turki terdiri dari 22 macam, namun pengalaman tahun-tahun sebelumnya untuk pelajar Indonesia hanya bisa mengakses 8 macam saja, antara lain:

  1. Goldenhorn Scholarship (undergraduate)
  2. History and Civilization Scholarship (graduate and research)
  3. Ibni Haldun Social Sciences Scholarship (graduate and research)
  4. Economic Studies Scholarship (graduate and research)
  5. Ali Kuşçu Science and Technology Scholarship (graduate and research)
  6. İbni Sina Medical Sciences Scholarship (undergraduate, graduate and research)
  7. Islamic Theology Scholarship (undergraduate, graduate and research)
  8. Yunus Emre Turkish Language Scholarship (undergraduate, graduate and research)

Beasiswa yang diberikan meliputi:

  1. Tiket pesawat keberangkatan ke Turki dan kepulangan ke Indonesia setelah menyelesaikan studi.
  2. Biaya pendidikan hingga selesai.
  3. Biaya pendidikan bahasa Turki selama 1 tahun.
  4. Asuransi kesehatan umum.
  5. Asrama tempat tinggal & makan setiap hari.
  6. Uang saku kurang lebih sebesar; 500 TL (225 USD) untuk mahasiswa S1 (baik yang 2 tahun atau 4 tahun), 750 TL (335 USD) untuk mahasiswa S2 & 1000 TL (450 USD) untuk mahasiswa S3 atau penelitian.

Pendaftaran sangat mudah, cukup dengan mengakses http://turkiyeburslari.gov.tr./ Jangan lupa siapkan soft copy dokumen pendidikan dan identitas Anda. Selain itu, Anda juga harus punya email yang masih bisa diakses, karena undangan wawancara dan prosedur-prosedur lain akan diberitahukan melalui email Anda.

Pendaftaran dibuka pada bulan Maret 2014 untuk program Pasca-Sarjana dan bulan April-Mei 2014 untuk program Sarjana.

Selasa, 18 Februari 2014

Bedah Muqorror DPD PPMI Tanta

Berbeda dengan organisasi lain, Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPMI Tanta pada liburan pertengahan tahun, tahun akademik 2013/2014 ini tidak hanya menyelenggarakan kegiatan ekstra-kurikuler bagi anggotanya. DPD-PPMI Tanta justru menyelenggarakan kegiatan yang diberi nama “Bedah Muqarrar” atau Bedah Buku Diktat Kuliah, yang dimulai pada tanggal 17/2/2014.

Kegiatan Bedah Muqarrar direncanakan rutin mingguan  hingga ditutupnya kalender kegiatan DPD menjelang ujian termin dua tiba. Ketua DPD-PPMI Tanta, Nur Furqon Nasrullah, Lc., menegaskan bahwa selain mengkampanyekan cinta-sadar Muqorror dan kontekstualisasi Muqorror al-Azhar di berbagai bidang keilmuan, kegiatan yang bersifat lintas jurusan ini diharapkan juga mampu memperlebar ruang diskusi publik, hingga menjadi forum saling berbagi ilmu pengetahuan di antara anggota DPD PPMI Tanta yang berbeda fakultas dan jurusan. Terutama ilmu-ilmu di dalam Muqorror-muqorror al-Azhar yang terbilang koperatif dalam upaya mencapai kebenaran-kebenaran ilmiah.

Dalam edisi perdana, “Bedah Muqorror” menyajikan salah satu Muqarrar tingkat IV Jurusan Syariah wal Qonun Universitas Al-Azhar Tanta. Tema yang diangkat adalah “Teori Hak Dalam Hukum Perdata” dari buku diktat Nadhoriyat al-Haq. Tema ini dibawakan oleh Ahmad Mukafi Husna, mahasiswa tingkat IV yang menjadi narasumber sekaligus mengantarkan materi diskusi.
Memberikan alasan kenapa diktat tersebut yang dipilih, Ahmad Mukafi mengatakan, “Saya memilih kita tersebut untuk mengawali kegiatan ini, karena kita sebagai warga Negara harus mengetahui hak-hak privat kita tanpa merugikan hak-hak orang lain, baik dalam hukum perorangan hukum kebendaan, hukum perikatan, dan hukum nikah.”

Selanjutnya Furqon menambahkan, “yang lebih penting lagi dari agenda ‘Bedah Muqorror’ ini adalah demi mempererat keharmonisan tali silaturahim di antara anggota DPD PPMI Tanta khususnya yang berbeda fakultas dan jurusan, agar lebih akrab dan bermartabat.”Melihat antusias anggota di dalam mengikuti kegiatan ini, Ketua DPD-PPMI tanta menyampaikan harapannya, “Dinamika keilmuan harus terus diperjuangkan, investasi leher ke atas adalah tujuan utama menginjakkan kaki di bumi kananah ini. “Bedah Muqorror” harus diapreisasi setinggi mungkin, sebab ia menjadi salah satu jembatan yang dapat menjadi pijakan terciptanya insan akademis yang militan dan siap menghadapi tantangan zaman.”
Kegiatan ini dilaksanakan Ba’da Magrib , di kediaman Sdr. Ahmad Mukafi Husna. Antusiasme Mahasiswa Indonesia di Tanta (Masita) mengikuti kegiatan ini dapat dilihat dari  tanggapan-tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta diskusi hingga sulit diakhiri. (Pengurus DPD PPMI Tanta)

Minggu, 16 Februari 2014

BMG Mesir: Cuaca Minggu Ini Normal, Akan Membaik Senin Depan

Juru bicara Badan Meteorologi dan Geofisika Mesir, Dr. Wahid Su’udi menyatakan bahwa cuaca dingin disertai hujan yang terjadi di Mesir akhir-akhir ini adalah fenomena alami dan normal. Suhu yang mendadak turun drastis seperti saat ini akan terulang secara berkala sampai akhir musim dingin. Su’udi mengatakan bahwa gelombang dingin saat ini akan berakhir pada Senin mendatang.

Hal tersebut disampaikan Su’udi melalui telepon saat dimintai keterangannya dalam acara “Al-Hayat Al-Yaum” di kanal “Al-Hayat” Mesir. Ia juga menambahkan bahwa cuaca akan berangsur membaik hingga sampai pada tahap normal. Meski demikian, menurut Su’udi, daerah pesisir Mesir akan sering mengalami hujan. 

Ia juga meminta agar para pengendara mobil lebih berhati-hati saat mengemudi saat cuaca tidak bersahabat seperti sekarang. (Sumber: Youm7.com, 15/2)

Sabtu, 15 Februari 2014

Upayakan Peningkatan Kerjasama Pendidikan: Dubes RI Cairo Kunjungi Universitas Mansourah

Dalam rangka peningkatan kerja sama pendidikan dan kebudayaan, Duta Besar ‘RI Cairo, Nurfaizi Suwandi, didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum dan staf, pada 9 Januari 2014 memenuhi undangan Rektor Universitas Mansourah, Prof. Dr. El-Sayed Ahmad Abdel Cholik, untuk berkunjung ke Universitas Mansourah.
Prof. Dr. Hassan Aly Etman, Wakil Rektor Universitas Mansourah Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, yang mewakili Rektor untuk menyambut kunjungan Duta Besar RI, menyampaikan salam Rektor yang mendadak sakit dan tidak dapat menghadiri pertemuan dengan Dubes RI. Prof. Hassan Aly didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Pasca sarjana dan Riset, Prof. Dr. Magda Nasr, Dekan Fakultas Kedokteran, Dekan Fakultas Pertanian, Dekan Fakultas Sastra, Direktur Urusan Kerja sama Internasional, dan para Guru Besar terkait.

Prof. Hassan, selanjutnya menjelaskan serba singkat tentang Univesitas Mansourah, yang menempati rangkin ke-3 di Mesir, setelah Universitas Cairo dan Universitas Ain Shams Cairo. Adapun di tingkat kawasan Timur Tengah dan Afrika, Universitas Mansourah menduduki rangking ke 9. Selain itu, Prof. Hassan juga bercerita bahwa pada bulan oktober 2013 yang lalu menghadiri seminar di Indonesia, ia sangat kagum dengan kemajuan Indonesia, termasuk di bidang pendidikan. Pada kesempatan bertemu peabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta, Dirjen Dikti Kemdikbud, Prof. Dr. Joko Santoso antara lain mengusulkan kepada Prof. Hassan, agar Universitas Mansourah mendirikan Jurusan Studi Islam dan Bahasa Arab untuk penutur asing.

“Usulan tersebut sedang kami tindaklanjuti, dan saat ini persiapan substansi telah mencapai 80%” kata Prof. Hassan Aly, “kami berharap KBRI Cairo bisa mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk mengadakan kerja sama dengan Universitas Mansourah, dan merekomendasi Mahasiswa Indonesia untuk belajar di Universitas Mansourah, karena saat ini mahasiswa Indonesia yang belajar di sini baru 2 orang, di Fakultas Kedokteran” imbuhnya sambil menyerahkan draf MoU versi Universitas Mansourah.

Duta Besar Nurfaizi pada kesempatan tersebut menjelaskan secara singkat tentang perkembangan pendidikan di Indonesia, dan menyampaikan pentingnya kerja sama dengan Negara lain termasuk Mesir. Dubes Nurfaizi juga menyinggung rencana KBRI untuk mengundang beberapa Rektor perguruan tinggi Indonesia ke Mesir.

“Kami akan mengundang beberapa rektor perguruan tinggi Indonesia ke Mesir dalam acara pameran pendidikan dan seminar pada bulan Juni-Juli. Pada kesempatan tersebut, kami juga mengundang beberapa rektor perguruan tinggi Mesir untuk bertemu dan membahas kerja sama pendidikan, kami berharap Rektor Universitas Mansourah dapat berpartisipasi pada kesempatan tersebut.” Kata Dubes Nurfaizi.

Pada kesempatan meninjau kampus, Duta Besar mengunjungi Fakultas Pertanian, Pusat kegiatan International Students Club, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Sastra. Dekan Fakultas Sastra pada kesempatan menerima Dubes Nurfaizi, minta kiranya KBRI Cairo dapat menyelenggarakan kursus Bahasa Indonesia yang menjadi cikal bakal berdirinya konsentrasi Bahasa Indonesia di Jurusan Bahasa-bahasa Timur. Duta Besar menyambut baik harapan tersebut, dan menugaskan Atase Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera menindaklanjutinya. (AtdikCairo.org)

PPMI Koordinir Ratusan Masisir Rayakan Maulid Nabi bersama Sheikh Ali Gomaah

Selasa, 14 Januari 2014/13 RabiulAwal 1435 H. DPP PPMI Mesir koordinir  pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir yang berminat menghadiri peringatan Maulid Nabi SWA di Masjid Fadhil, Kota 6 of October, bersama Sheikh Prof. Dr. Ali Gomaah, mantan Grand Mufti Mesir.

Acara peringatan Maulid yang dimulia seusai Shalat Isya tersebut diawali dengan Sambutan Sheikh Ali Gomaah, beliau antara lain mengatakan bahwa hari ini hari kebahagiaan, karena itu kita merayakannya. Pada hari inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, pada hari ini pula Mesir dilahirkan kembali dan akan memulai babak barunya. Ia juga mengatakan Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak dan perawakan yang sempurna. “Beliau adalah orang paling tampan,” ujarnya.

Selanjutnya acara disusul dengan pembacaan Maulid al-Barzanji oleh Sheikh Muhammad Hisyam, yang disimak dan diikuti oleh ribuan hadirin, merekapun bersama-sama membaca salawat sambil berdiri ketika bacaan sampai pada Mahallul Qiyam.  Setelah pembacaan Maulid al-Barzanji, Sheikh Ali Gomaah mempersilahkan tim Nasyid asal Siria untuk melantunkan salawat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Mahasiswa Indonesia yang hadir menggunakan 6 bus besar lebih kurang berjumlah 300 orang. Mereka membaur bersama ribuan masyarakat Mesir termasuk puluhan ulama Al-Azhar, mahasiswa Malaysia serta mahasiswa Siria yang memadati masjid megah tersebut. (AF)

Kamis, 13 Februari 2014

Universitas Al-Azhar Undur Termin Ke-II Hingga 8 Maret 2014

Universitas Al-Azhar kembali mengumumkan pengunduran kegiatan belajar mengajar termin ke-2 hingga Sabtu, 8 Maret 2014. Sebelumnya, Al-Azhar menetapkan 22 Februari 2014 sebagai awal termin ke-2 tahun ajaran 2013-2014. Keputusan tersebut diumumkan oleh Dr. Usamah El-‘Abd, Rektor Universitas Al-Azhar , setelah diputuskan dalam rapat Senat Universitas pada Rabu (12/2).

Seperti dilansir On TV Life dalam berita aktualnya, mengutip keterangan resmi Universitas Al-Azhar, keputusan pengunduran tersebut diambil mengingat proses renovasi fasilitas kampus yang dirusak beberapa waktu lalu belum selesai. Saat ini pihak Universitas Al-Azhar tengah sibuk memperbaiki kerusakan fasilitas, terutama pagar tembok yang mengelilingi kampus dan asrama mahasiswa (Sumber: gate.ahram.org.eg, Youm7.com, alwafd.org, almasryalyoum.com 12/2/2014).

Rabu, 12 Februari 2014

Atdikbud bertemu Dir Pusat Kegiatan Akademik Mahasiswa Turki di Mesir

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum., pada tanggal 2 Januari 2014 memenuhi undangan Direktur Pusat Kegiatan Akademik Mahasiswa Turki di Mesir, di kantornya di kawasan District 7, Nasr City Cairo Mesir.
Pertemuan yang dihadiri juga oleh beberapa Pengurus Pusat Kegiatan Akademik Mahasiswa Turki di Mesir, dan mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti forum kajian di lembaga tersebut, antara lain membahas kerja sama pembinaan pelajar dan mahasiswa di Mesir.
Direktur lembaga tersebut antara lain menjelaskan bahwa Pusat Kegiatan Akademik ini tidak hanya untuk mahasiswa Turki di Mesir, ia terbuka untuk mahasiswa asing yang sedang belajar di Mesir, khususnya menuntut ilmu-ilmu ke-Islaman di Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi lain di Mesir.

Dalam kegiatannya, lembaga ini  menghadirkan Guru Besar Universitas Al-Azhar untuk memberikan ceramah materi tertentu secara rutin, dengan peserta yang terdaftar dari berbagai warga Negara. Selain menghadirkan Guru Besar Al-Azhar, lembaga ini juga memiliki Guru-guru untuk materi linguistic Arab, dan cabang ilmu lain, yang mengajar secara rutin.

Mahasiswa Indonesia yang aktif dalam kegiatan di lembaga ini, sebanyak 15 orang, yang mereka pada umumnya menghuni asrama mahasiswa yang dikelola oleh lembaga ini.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada kesempatan tersebut menyambut baik tawaran kerja sama pembinaan ini, dan berharap di masa yang akan datang dapat ditingkatkan dalam bentuk yang lebih efektif serta bermanfaat, misalnya seperti pelatihan-pelatihan, workshop, saresehan dan lain sebagainya. Atdikbud juga menambahkan bahwa pada kesempatan Diskusi tentang Hubungan Aceh dengan Khilafah Usmaniah, yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Sekretariat Mahasiswa Aceh di Mesir, Atdikbud hadir sebagai salah satu pembicara. Hal itu sangat positif untuk meningkatkan wawasan sejarah yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. (AtdikCairo.org)