Selasa, 24 September 2013
Minggu, 22 September 2013
Keshahihan Kitab Imam al-Bukhori
Minggu, September 22, 2013
Kajian
Shohih al-Bukhori, siapa yang tak kenal dengan nama kitab yang masyhur
ini, seluruh umat Islam pun akan mengatahui siapa beliau sosok muslim
yang zuhud, wara' serta diakui kesahihannya. Dalam sejarah yang tertulis
al-Imam al-Bukhori adalah perawi hadits yang paling shahih setelah
al-Qur'an. Ia adalah sosok orang yang sederhana dan wara', beliau
dilahirkan di Bukhoro, Uzbekistan saat ini, bertepatan pada tanggal 13
Syawal 194 H setelah salat jum'at. Nama asli beluiau adalah Muhammad
Isma’il bin Ibrahim al-Mughiroh bin Bardizbah bin al-Ahnaf al-Ju'fi
al-Bukhori.
Nama sesungguhnya adalah Muhammad nama bapak beliau adalah Isma’il, ayahnya adalah salah satu murid imam besar pada masa itu, Imam Malik. Ayah beliau termasuk muslim yang zuhud, wara' dan ibunya pun seorang yang ahli ibadah dan sangat hati-hati terhadap hal-hal syubhat dan haram. Sudah jelas bahwa Imam Bukhori terlahir dari keluarga yang sangat kental terhadap syariat Islam. Sangat menjaga haqîqat iman dan islam serta sangat patuh terhdap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, takwa adalah kata yang tepat bagi keluarga Imam al-Bukhori.
Adapun beberapa waktu setelah kelahirannya, Imam al-Bukhori sempat kehilangan penglihatannya, namun dari itu ibunya selalu berdoa siang malam demi kesembuhan anaknya agar anaknya dapat kembali melihat. Pada suatu malam ibunya bermimpi bertemu dengan nabi Ibrahim As. beliau berkata pada ibu Imam Bukhori, “Bahwa perempuan ini berdoa siang malam dan menangis demi kesembuhan anaknya, maka anaknya akan kembali dapat melihat", lalu setelah itu ibunya terbangun dan melihat Imam Bukhori sudah dapat melihat kembali. Ayahnya meninggal dunia semasa Imam Bukhori kecil.
Ketika beranjak dewasa, Imam Bukhori condong untuk menghafal hadits-hadits, waktu itu Imam Bukhori berumur 16 tahun, namun Imam Bukhori sudah banyak menghafal banyak hadits. Ia menggali ilmu hadits pada Imam termasyhur dimasanya seperti Imam Muhammad as-Salam al-Baikandiy. Setelah itu, ia bersama ibunya dan saudara lelakinya pergi ke Makkah Al-Mukarromah untuk melaksanakan ibadah haji. Ibu dan saudaranya kembali ke Bukhoro, namun Imam Bukhori menatap di Makkah untuk pergi ke Madinah karena ia ingin mendalami hadits dan ilmu hadits. Setelah itu, beliau pergi hijrah untuk terus menggali ilmu hadits ke Bashroh, Kuffah, Bagdad, Syam, Mesir, al-Jazera, dan sebagainya. Imam al-Bukhori berhasil menulis kitab-kitahb hadits yang sangat mengagumkan umat Islam di dunia, kumpulan hadits Imam Bukhori adalah hadits paling sahih di antara imam yang lainnya, termasuk Imam Muslim yang terkumpul dari Kutubussittah yang mencangkup (Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Nasai', Imam at-Tirmidzi, dan Imam Ahmad). Istimewanya kitab Shahih Imam Bukhori adalah dalam penetapan hadits-hadits bukan hanya menurut bab fiqih saja, namun beliau juga menulis dan membukukkan hadits-hadits sahih dalam bab ilmu.
Adapun kitab hadits sahih yang sangat terkenal adalah (al-Jami' as-Shahîh al-Musnad al-Mukhtashar min Hadits Rasulillâh Saw. wa Sunnanihi wa Ayyamihi). Disebut dengan al-Jami', karena beliau menuliskan hadits seluruhnya bukan hanya beberapa bab dalam fiqih ataupun ilmu. Beliau menulis dan meriwayatkan hadits sangat rapi dan teratur. Didalamnya terdapat hadits dengan keutamaan dan kabar-kabar perkara hari ini esok dan yang telah berlalu. Hadits yang menceritakan bagaimana wahyu diturunkan dan seperti apa dunia itu diciptakan sudah terangkum dalam susunan hadist al-Imam al-Bukhori.
As-Shahîh yang bermaknakan bahwa: "Semua hadist Imam Bukhori shahîh mutawatir, tidak diragukan lagi kesahihannya dan hadist-nya jelas dengan sanad yang wâsil. Tidak ada hadist yang dha'îf ( lemah), adapun ahad. Karena al-Imam al-Bukhori tidak akan menulis dan memasukan hadist yang masih belum jelas kesahihannya ataupun yang masih dha'îf apalagi yang maudhu'.
Al-Musnad yang berarti sanadnya benar-benar jelas dan tersambung, yang bermula dari Rasulullah Saw., lalu Shohabah, Tabi', tabi'-tabi'în hingga dari syekhnya sendiri. Karena Imam Bukhori menulis hadist dengan syarat tsubuit luqqi yaitu kepastian murid bahwa ia benar-benar belajar dengan syekh dan bertemu langsung dengannya, serta mengetahui, seberapa besar rasa hormatnya terhadap syekhnya. Karena dengan itu akan menambah kesahihan hadist itu sendiri. Al-Imam al-Bukhori sangatlah berhati-hati dalam menulis hadist. Beliau tidak akan menulis hadist hanya dengan syarat bahwa perawi itu sudah bertemu dan ber-talaqqi serta memiliki hafalan yang sangat kuat untuk diakui kesahihhnya.
al-Mukhtashar min Hadist Rasulillâh Saw., yang mana hadist-hadist yang ia tulis adalah jelas dari Rasulullah Saw. Min sunnanihi wa Ayyamihi, dari semua perbuatan, perkataan dan sikap perintah dan larangan yang Rasul berikan dan riwayatkan oleh para Shahâbah Radhiyallâhu 'Anhum.
Al-Imam al-Bukhori menulis hadist dengan bab fiqhiyah kurang lebih 91 kitab yang sudah ia tulis. Kitab shâhih terdiri dari kitab shalat, puasa, zakat, dan muamalah, jihad dan peperangan, sejarah, kesehatan dan kedokteran, makanan dan minuman, adab, dan sebagainya. Semuanya sudah ada di dalam kitab shâhih Imam al-Bukhori. Dan semua bab itu, tertulis dalam beberapa bab sekitar 3882 bab. Ini semua menunjukan bahwa Imam al-Bukhori benar-benar faqîh, dan pemahamannya yang dalam dan ringkasan yang sangat baik dan teratur serta tertata.
Jumlah hadist yang ada dalam Shâhih Bukhori dari matan yang tersambung kurang lebih 2602 hadist dan dari hadist yang marfu' kurang lebih 159 hadist, jadi jika dukumpulkan jumlah semuanya adalah 2761 hadist. Dan ada beberapa hadist yang tidak terhitung karena banyak dan meluas sekali hadist dan kitab-kitab yang sudah ia tulis. Banyak ulama yang mensyarah dan memaparkan tentang hadist-hadist yang masih mubham ataupun masih perlu penjelasan para ulama, ulama yang sangat terkenal dan paling terpercaya adalah al-Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani. Dalam penjelasan hadist Imam Bukhori. Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani sangatlah paham dan hafal serta jelas dalam menjelaskan hadist, ilmu dan hikmah yang terkandung dalam hadist-hadist yang sudah dikarang oleh al-Imam al-Bukhori. Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani adalah ulama yang sangat kuat hafalannya, maka dari itu ia menulis syarah "Fathul Bâri", dan ini adalah kitab yang paling bagus diantara kitab syarah lainnya.
Imam Bukhori menulis hadist berdasarkan dua metode, sesuai dengan bab fiqih ataupun ilmu. Salah satunya, beliau menetapakn bab-bab tentang ilmu dari 'aqidah, al-ahkâm, ar-ruqoq, adab, at-thoâm wa syarob, bab tafsir wa târikh wa syiyar, bab asa safar wal qiyam wal qu'ud, bab fitan, dan yang terakhir bab munaqob wa matsâlib. Kitab ini biasa di sebut Atsamânniyah atau al-Jami' al-Bukhori dan at-Tirmidzi. Imam Bukhori menulis hadist-hadist dengan metode yang paling pertama dalam islam yaitu wahyu, apa itu iman, islam, dan ihsan. Lalu sambungnya kepada kitab fiqih yang sudah dijelaskan diatas.
Beginilah Imam al-Bukhori menulis kitab Shâhih Bukhori-nya dengan lugas dan jelas. Imam Bukhori adalah sosok pekerja keras dimasa hidupnya. Beliau wafat pada tahun 257 H, saat itu ia berumur 62 tahun, beliau wafat pada malam Idul Fitri dan dikebumikan setelah selesai melaksanakan shalat îed. Sungguh sangat mengagumkan warisan ulama muslim satu ini, bahkan selain beliau pun masih banyak ribuan ulama muslim yang berhasil mencetak karya-karya emasnya. Semoga kita adalah ahli waris yang sudah tercatat dalam takdir baik mereka, hingga Islam akan tetap jaya dan selamanya menerangi dunia. Wallâhu a'lam bishawâb.
Penulis: Ajeng al-Qomarie (Alumni Universitas al-Azhar Alexandria)
Nama sesungguhnya adalah Muhammad nama bapak beliau adalah Isma’il, ayahnya adalah salah satu murid imam besar pada masa itu, Imam Malik. Ayah beliau termasuk muslim yang zuhud, wara' dan ibunya pun seorang yang ahli ibadah dan sangat hati-hati terhadap hal-hal syubhat dan haram. Sudah jelas bahwa Imam Bukhori terlahir dari keluarga yang sangat kental terhadap syariat Islam. Sangat menjaga haqîqat iman dan islam serta sangat patuh terhdap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, takwa adalah kata yang tepat bagi keluarga Imam al-Bukhori.
Adapun beberapa waktu setelah kelahirannya, Imam al-Bukhori sempat kehilangan penglihatannya, namun dari itu ibunya selalu berdoa siang malam demi kesembuhan anaknya agar anaknya dapat kembali melihat. Pada suatu malam ibunya bermimpi bertemu dengan nabi Ibrahim As. beliau berkata pada ibu Imam Bukhori, “Bahwa perempuan ini berdoa siang malam dan menangis demi kesembuhan anaknya, maka anaknya akan kembali dapat melihat", lalu setelah itu ibunya terbangun dan melihat Imam Bukhori sudah dapat melihat kembali. Ayahnya meninggal dunia semasa Imam Bukhori kecil.
Ketika beranjak dewasa, Imam Bukhori condong untuk menghafal hadits-hadits, waktu itu Imam Bukhori berumur 16 tahun, namun Imam Bukhori sudah banyak menghafal banyak hadits. Ia menggali ilmu hadits pada Imam termasyhur dimasanya seperti Imam Muhammad as-Salam al-Baikandiy. Setelah itu, ia bersama ibunya dan saudara lelakinya pergi ke Makkah Al-Mukarromah untuk melaksanakan ibadah haji. Ibu dan saudaranya kembali ke Bukhoro, namun Imam Bukhori menatap di Makkah untuk pergi ke Madinah karena ia ingin mendalami hadits dan ilmu hadits. Setelah itu, beliau pergi hijrah untuk terus menggali ilmu hadits ke Bashroh, Kuffah, Bagdad, Syam, Mesir, al-Jazera, dan sebagainya. Imam al-Bukhori berhasil menulis kitab-kitahb hadits yang sangat mengagumkan umat Islam di dunia, kumpulan hadits Imam Bukhori adalah hadits paling sahih di antara imam yang lainnya, termasuk Imam Muslim yang terkumpul dari Kutubussittah yang mencangkup (Imam Bukhori, Imam Muslim, Imam Nasai', Imam at-Tirmidzi, dan Imam Ahmad). Istimewanya kitab Shahih Imam Bukhori adalah dalam penetapan hadits-hadits bukan hanya menurut bab fiqih saja, namun beliau juga menulis dan membukukkan hadits-hadits sahih dalam bab ilmu.
Adapun kitab hadits sahih yang sangat terkenal adalah (al-Jami' as-Shahîh al-Musnad al-Mukhtashar min Hadits Rasulillâh Saw. wa Sunnanihi wa Ayyamihi). Disebut dengan al-Jami', karena beliau menuliskan hadits seluruhnya bukan hanya beberapa bab dalam fiqih ataupun ilmu. Beliau menulis dan meriwayatkan hadits sangat rapi dan teratur. Didalamnya terdapat hadits dengan keutamaan dan kabar-kabar perkara hari ini esok dan yang telah berlalu. Hadits yang menceritakan bagaimana wahyu diturunkan dan seperti apa dunia itu diciptakan sudah terangkum dalam susunan hadist al-Imam al-Bukhori.
As-Shahîh yang bermaknakan bahwa: "Semua hadist Imam Bukhori shahîh mutawatir, tidak diragukan lagi kesahihannya dan hadist-nya jelas dengan sanad yang wâsil. Tidak ada hadist yang dha'îf ( lemah), adapun ahad. Karena al-Imam al-Bukhori tidak akan menulis dan memasukan hadist yang masih belum jelas kesahihannya ataupun yang masih dha'îf apalagi yang maudhu'.
Al-Musnad yang berarti sanadnya benar-benar jelas dan tersambung, yang bermula dari Rasulullah Saw., lalu Shohabah, Tabi', tabi'-tabi'în hingga dari syekhnya sendiri. Karena Imam Bukhori menulis hadist dengan syarat tsubuit luqqi yaitu kepastian murid bahwa ia benar-benar belajar dengan syekh dan bertemu langsung dengannya, serta mengetahui, seberapa besar rasa hormatnya terhadap syekhnya. Karena dengan itu akan menambah kesahihan hadist itu sendiri. Al-Imam al-Bukhori sangatlah berhati-hati dalam menulis hadist. Beliau tidak akan menulis hadist hanya dengan syarat bahwa perawi itu sudah bertemu dan ber-talaqqi serta memiliki hafalan yang sangat kuat untuk diakui kesahihhnya.
al-Mukhtashar min Hadist Rasulillâh Saw., yang mana hadist-hadist yang ia tulis adalah jelas dari Rasulullah Saw. Min sunnanihi wa Ayyamihi, dari semua perbuatan, perkataan dan sikap perintah dan larangan yang Rasul berikan dan riwayatkan oleh para Shahâbah Radhiyallâhu 'Anhum.
Al-Imam al-Bukhori menulis hadist dengan bab fiqhiyah kurang lebih 91 kitab yang sudah ia tulis. Kitab shâhih terdiri dari kitab shalat, puasa, zakat, dan muamalah, jihad dan peperangan, sejarah, kesehatan dan kedokteran, makanan dan minuman, adab, dan sebagainya. Semuanya sudah ada di dalam kitab shâhih Imam al-Bukhori. Dan semua bab itu, tertulis dalam beberapa bab sekitar 3882 bab. Ini semua menunjukan bahwa Imam al-Bukhori benar-benar faqîh, dan pemahamannya yang dalam dan ringkasan yang sangat baik dan teratur serta tertata.
Jumlah hadist yang ada dalam Shâhih Bukhori dari matan yang tersambung kurang lebih 2602 hadist dan dari hadist yang marfu' kurang lebih 159 hadist, jadi jika dukumpulkan jumlah semuanya adalah 2761 hadist. Dan ada beberapa hadist yang tidak terhitung karena banyak dan meluas sekali hadist dan kitab-kitab yang sudah ia tulis. Banyak ulama yang mensyarah dan memaparkan tentang hadist-hadist yang masih mubham ataupun masih perlu penjelasan para ulama, ulama yang sangat terkenal dan paling terpercaya adalah al-Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani. Dalam penjelasan hadist Imam Bukhori. Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani sangatlah paham dan hafal serta jelas dalam menjelaskan hadist, ilmu dan hikmah yang terkandung dalam hadist-hadist yang sudah dikarang oleh al-Imam al-Bukhori. Imam Ibnu Hajar al-'Asqolani adalah ulama yang sangat kuat hafalannya, maka dari itu ia menulis syarah "Fathul Bâri", dan ini adalah kitab yang paling bagus diantara kitab syarah lainnya.
Imam Bukhori menulis hadist berdasarkan dua metode, sesuai dengan bab fiqih ataupun ilmu. Salah satunya, beliau menetapakn bab-bab tentang ilmu dari 'aqidah, al-ahkâm, ar-ruqoq, adab, at-thoâm wa syarob, bab tafsir wa târikh wa syiyar, bab asa safar wal qiyam wal qu'ud, bab fitan, dan yang terakhir bab munaqob wa matsâlib. Kitab ini biasa di sebut Atsamânniyah atau al-Jami' al-Bukhori dan at-Tirmidzi. Imam Bukhori menulis hadist-hadist dengan metode yang paling pertama dalam islam yaitu wahyu, apa itu iman, islam, dan ihsan. Lalu sambungnya kepada kitab fiqih yang sudah dijelaskan diatas.
Beginilah Imam al-Bukhori menulis kitab Shâhih Bukhori-nya dengan lugas dan jelas. Imam Bukhori adalah sosok pekerja keras dimasa hidupnya. Beliau wafat pada tahun 257 H, saat itu ia berumur 62 tahun, beliau wafat pada malam Idul Fitri dan dikebumikan setelah selesai melaksanakan shalat îed. Sungguh sangat mengagumkan warisan ulama muslim satu ini, bahkan selain beliau pun masih banyak ribuan ulama muslim yang berhasil mencetak karya-karya emasnya. Semoga kita adalah ahli waris yang sudah tercatat dalam takdir baik mereka, hingga Islam akan tetap jaya dan selamanya menerangi dunia. Wallâhu a'lam bishawâb.
Penulis: Ajeng al-Qomarie (Alumni Universitas al-Azhar Alexandria)
Sabtu, 14 September 2013
Pengumuman BPD Tentang Enam Rancangan Perda, Pembagian Komisi & Daserasi
Sabtu, September 14, 2013
PPMI
P E N G U M U M A N
Nomor: 005-B/BPD-PPMI Tanta-XIX/B/IX/2013
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini, kami mengumumkan hasil Sidang Pimpinan BPD PPMI Tanta, pada hari Jum'at, 13 September 2013, antara lain sebagai berikut:
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Bersama ini, kami mengumumkan hasil Sidang Pimpinan BPD PPMI Tanta, pada hari Jum'at, 13 September 2013, antara lain sebagai berikut:
- Rancangan Perda APBOD.
- Rancangan Perda Peminjaman.
- Rancangan Perda Kesehatan.
- Rancangan Perda Kearsipan.
- Rancangan Perda BUMD.
- Rancangan Perda Biaya Transportasi.
- Komisi A (Administrasi & Anggaran): Aminudin Khudhori.
- Komisi B (Pendidikan & Kebudayaan): Mustofa Kamal.
- Komisi C (Pemuda, Olahraga & Kesehatan): Alex Kusmardani.
- Komisi D (Ekonomi & Sosial): H. Muhammad Musyafak.
- Komisi E (Pemberdayaan Perempuan): Linggha Sennakyz, Lc.
- Daserasi I - Alex Kusmardani: Rumah Alim Gong, Rumah Nurdin Casdita & Rumah Ismail Fahmi.
- Daserasi II - Mustofa Kamal: Rumah Minbaul Jadid, Rumah A. Mukaafi & Rumah Anggota.
- Daserasi III - H. Muhammad Musyafak: Rumah Hengky Adi, Rumah Dendi Suryanto & Rumah Jumali.
- Daserasi IV - Aminudin Khudhori: Anggota yang berdomisili di Kairo.
- Daserasi V - Linggha Sennakyz, Lc.: Anggota yang berdomisili di Alexandria, Damanhur & Dasouk.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Badan Perwakilan Daerah
Persatuan Pelajar dan Mahasiswa
Indonesia
(BPD PPMI) Tanta
Periode XIX Masa Bakti 2013-2014
Periode XIX Masa Bakti 2013-2014
Tanta, 14 September 2013
Alex Kusmardani
Ketua BPD PPMI Tanta
Rabu, 11 September 2013
Sepasang Mata Malaikat
Rabu, September 11, 2013
Sastra
LELAKI
itu berdiri di dekat jendela. Temaram lampu kamar, membingkai bayangannya
seperti setengah memanjang. Sesaat, aku hanya menangkap nuansa kesedihan di
wajahnya. Wajah yang menyiratkan selaksa kepucatan yang membentang seperti
iring-iringan awan melingkupi langit. Dia lebih banyak diam, mendengarkan
dengan syahdu suara seseorang di seberang. Aku tahu, dia sedang mengangkat
telepon istrinya. Tetapi, aku tak mendengar dengan jelas: suaranya pelan
setengah berbisik, seperti dengung serangga. Sesekali, ia mengangguk-angguk.
Aku
masih meringkuk dibalut selimut. Tapi tiba-tiba, kulihat segumpal warna serupa
sisa badai yang menggumpal di sudut matanya. Mata yang membuatku bergidik menatapnya
lebih lama. Tak sampai semenit, dia mematikan handphone, kemudian berjalan ke arahku.
"Aku
harus pulang," suaranya datar tidak terlalu mengejutkanku. Seperti hari-hari
yang lain, dia tidak selalu mengungkapkan satu alasan pun sebelum pergi dari rumahku.
"Apakah
istrimu tahu kalau malam ini kau di rumahku?"
Dia
menggeleng. Sorot matanya kelabu dan ganjil serasa meninggalkan bekas luka
pedih bagai timbunan kardus kumal yang teronggok di tempat sampah. Lama, kami
bersitatap pandang. Matanya mendidih, serupa air yang dijerang di atas tungku.
Aku ingin bertanya..., tetapi genangan hitam di sudut matanya itu membuatku
beringsut. Dan, malam itu, dia benar-benar seperti orang asing yang baru
kukenal.
Dia
buru-buru berpakaian. Aku hanya menatapnya dengan diam, bahkan ketika ia pergi
dengan tergesa dan meninggalkanku yang masih meringkuk setengah telanjang dalam
balutan selimut.
***
IA
tidak tahu, betapa aku bergidik takut tatkala istriku meneleponku. Meski itu
bukan kali pertama istriku tiba-tiba meneleponku saat aku tidur di rumahnya,
tetapi malam itu aku serasa digulung ombak berlipat-lipat: hanyut dalam
gelombang yang hampir menenggelamkanku. Setelah aku mengangkat telepon, istriku
langsung menangis tersedu. Tangisnya pecah, membuat telingaku serasa basah.
Kutunggu lama, hingga tangisnya reda. Hening sejenak, sebelum kemudian istriku
memintaku pulang. Anakku sakit.
Kabar
itu, sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Tapi, aku merasakan tiba-tiba
menggigil. Tangis istriku bagai gerimis yang turun seketika meninggalkan
kepekatan yang membentang di cakrawala serupa kerlip lampu di sepanjang jalan
yang mati tiba-tiba dan membuat seluruh kota tergeragap. Seberkas cahaya
memudar, berganti gelap. Kesunyian meruncing. Dalam perjalanan pulang, hawa
dingin terus menjalar ke seluruh tubuhku. Setibaku di rumah, aku membuka pintu
rumah dengan gugup, seraya mencium aroma parfum yang masih tertinggal di
tubuhku—sekadar menepis kecurigaan istriku sebelum aku menerabas masuk ke
kamar. Tatapan istriku tak menaruh curiga, ketika aku berdiri di ambang pintu
kecuali ia terlihat gugup. "Sejak satu jam yang lalu, panasnya tak kunjung
turun," tukas istriku.
"Kenapa
kau tak langsung membawanya ke dokter..." ujarku tak sedikit pun merasa
bersalah.
Kupegang
kepala anakku. Panasnya cukup tinggi.
Tetapi,
istriku tak segera menjawab. Lama, ia menatapku dengan heran. "Tapi, anak ini
butuh ayahnya. Ia tidak hanya membutuhkanku di saat sakit seperti ini.
Sayangnya, ayahnya seperti tidak pernah tahu."
"Jika
kau tahu aku sibuk, kau seharusnya tak perlu menungguku sampai pulang untuk
sekadar membawanya ke dokter," tukasku, sambil membopong buah hatiku, bocah
mungil yang baru menginjak 1 tahun itu. "Ayo kita berangkat, sebelum semuanya
terlambat dan tambah parah!"
Dalam
dekapanku, anakku menggeliat. Kemudian, ia membuka mata. Mata itu, entah
kenapa, tidak lagi dingin meneduhkan, melainkan berubah seperti nyala api
unggun mata seorang hakim yang mendakwaku dengan tuduhan berat....
***
MATA
lelaki itu kemerahan, bagai hamparan jalan di malam hari yang diterpa gemerlap
lampu. Dan, sejak kali pertama bertemu laki-laki itu, aku seperti
ditelungkupkan pada seraut kenangan. Aku tak tahu, mengapa aku tiba-tiba
seperti direnggut perasaan aneh dan ganjil. Aku seketika jatuh cinta. Apa yang kusuka
dari lelaki itu? Jujur, ia mengingatkanku akan masa laluku—dua tahun
lalu—tatkala aku lulus dari kuliah. Aku masih luntang-lantung, belum
mendapatkan pekerjaan layak, dan kerap tidur di rumah teman.
Hingga
akhirnya, kehidupanku berubah setelah aku bertemu dengan seorang lelaki yang
benar-benar asing bagiku—lelaki yang kemudian menjadikanku istri simpanan. Ia
hampir memberiku apa yang aku butuhkan kecuali kepastian.... Ia bisa datang
satu minggu sekali, kadang bisa satu bulan sekali, atau bahkan dua bulan
sekali. Ia datang ketika butuh, dan ia tidak pernah datang ketika aku sedang
membutuhkan kehadirannya pada satu malam tertentu. Hingga semua itu berakhir
ketika istrinya tahu keberadaanku.
Dan
lelaki ini, tiba-tiba datang dari balik keheningan. Aku tak tahu, bagaimana
semua itu bermula. Ia tiba-tiba duduk di sebelahku, ketika aku sedang berpangku
tangan di sudut cafe. Ia tersenyum, lalu mengajakku bercengkerama. Di
hadapannya, aku seperti hilang.... Ia lelaki biasa, tapi tatapan matanya
membuatku luruh. Dalam sekejap, persendianku seperti dialiri getaran aneh yang
menjalar ke setiap pori-pori. Mata lelaki itu seperti hamparan laut, tenang dan
meneduhkan. Setiap kali aku melihatnya, aku serasa ingin menyelam ke
dalamnya....
Aku
tidak bisa berkata-kata dan ketika lelaki itu menawarkan kebaikan untuk
mengantarku pulang, aku tak kuasa menolak. Sejak itulah, aku sering jatuh sakit
ketika ia lama tidak mengunjungiku....
***
SETELAH
mengantar perempuan itu, aku pulang ke rumah dengan raut penuh tanda tanya. Istriku—yang
biasanya anggun—menyambut kedatanganku dengan cemberut. Tidak seperti biasanya.
Ia kali ini tidak tersenyum, tak membawakan tasku—apalagi mau melepaskan
dasiku. Sejak ia membuka pintu, ia hanya diam—menatapku dengan mata yang aneh.
Aku sudah hafal. Pasti ada peristiwa yang tak ia sukai dan ia memprotesku
dengan diam.
Aku
meninggalkan istriku yang masih berdiri kaku di balik pintu. Ia menutup pintu,
menguncinya dan mengikuti langkahku.
"Noura
sakit...," akhirnya ia buka suara.
Aku
berbalik, menatapnya dengan raut tak percaya. ”Sakit apa?”
"Demam...
Tadi, badannya panas. Aku sudah membawanya ke dokter..."
"Gimana
sekarang?" tanyaku penasaran, seraya merangsek ke kamar.
Putriku
tertidur, meringkuk dalam balutan selimut. Entah kenapa, aku selalu menemukan
setangkup ketenangan yang selalu menelusup dalam hatiku, ketika mataku menatap
bola mata mungilnya. Tapi, kali ini putriku terpejam. Aku menempelkan tangan di
keningnya. Kening putriku tidak lagi panas.
"Aku
tadi menghubungimu berkali-kali.... Tapi sia-sia! Handphone-mu tidak aktif," ucap istriku.
Aku
tidak menanggapinya. Ia semakin cemberut bahkan kesal. Aku menciumnya putriku
pelan-pelan, tak ingin bangun. Tapi, harapanku kandas. Putriku terjaga. Matanya
biru, menatapku. Aku merasa tatapan mata putriku... entah kenapa, tidak lagi
dingin meneduhkan, tetapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku
bergidik takut....
Dan
beberapa saat kemudian, ia menangis.
***
DI
mataku, tak ada yang istimewa pada lelaki itu. Ia biasa saja—seperti umumnya
lelaki lain. Hanya saja, mata lelaki itu selalu memukau dan membuatku serasa di
tepi danau. Setiap aku menatapnya, aku seperti melihat hamparan air yang
tenang. Bahkan, ketika aku sudah lama tidak bertemu dengannya, aku.... entah
kenapa bisa jatuh sakit.
Aku
tidak tahu, kenapa semua bisa tak masuk akal. Dan ketika ia menjengukku,
perlahan sakitku pulih. Meski ia datang hanya diam, tak pernah banyak bercerita
dan bersenda gurau. Tetapi, kedatangannya telah membuatku bisa tersenyum. Ah,
lelaki ini benar-benar aneh.
"Aku
ingin pergi ke sebuah danau...," ucapku memecah keheningan.
Lelaki
itu diam, dan seperti tidak mau mendengar apa yang aku katakan. Dan aku tahu,
dia tak sanggup untuk memenuhi permintaanku. Aku, entah kenapa, merasakan telah
meminta sesuatu yang tidak mungkin bisa ia penuhi. Selama ini, memang tidak
pernah ada kesepakatan antara kami. Apalagi, setelah aku tahu ia lelaki yang
sudah beristri. Itulah yang membuatku tak pernah menuntut apa pun... Tapi, dia
tiba-tiba membuatku melambung.
"Besok
jika kamu sudah sembuh, aku akan mengantarmu ke pantai..." ucapnya pelan,
seraya mencium keningku.
"Sekarang
aku sudah sembuh."
Lelaki
itu terbaring tepat di sisiku, kemudian menyibak selimut dan meringkuk bagai
sepotong daging dalam kulkas. Tubuhnya dingin dan hampa. Tetapi semua berjalan
cepat. Lelaki itu selalu mengerjakannya dengan kilat, sekejap kemudian ia sudah
tersengal Aku mendengar lenguhan panjang dan setelah itu, ia berbaring lemas di
balik selimut.
Hingga
kemudian, seperti yang sudah-sudah, dering telepon selalu membangunkan tidur
nyenyaknya. Ia terbangun, buru-buru menyibak selimut, meraih handphone dan berjalan dengan gugup ke
arah jendela. Kulihat sisa embun meruapkan basah di sebagian lempeng kaca
jendela saat ia mendengarkan dengan syahdu suara di seberang. Aku tahu, dia
sedang mengangkat telepon dari istrinya. Tapi aku tidak mendengar jelas:
suaranya pelan setengah berbisik.
Setelah
hening, lelaki itu berkata pendek, "Aku harus segera pulang."
Aku
tak mungkin mencegahnya pergi. Aku tahu, pasti ia pulang lantaran anaknya
sakit. Ia pernah bercerita, setiap kali habis menemuiku, pasti anaknya jatuh
sakit...
***
Dalam
perjalanan pulang, aku benar-benar merasa bergidik dan disesap rasa takut. Itu
karena, aku tidak ingin kehilangan anakku. Kalau kulanjutkan hubunganku dengan
perempuan itu, aku tak tahu apa yang terjadi dengan anakku. Lama-lama, anakku
bisa sakit menahun....
Tiba
di rumah, kubuka pintu dengan gugup. Lebih gugup lagi tatkala yang menyambutku
bukan istriku, tapi ibu mertuaku. Aku mencium tangan wanita yang telah
melahirkan istriku itu dengan takzim, "Kamu boleh sibuk bahkan kerja
mati-matian, tapi jika karena kesibukanmu, justru anak-istrimu sakit, rasanya
kesibukanmu akan membuat hidupmu hampa."
"Ya,
Bu...," jawabku.
Hening
sejenak.
"Tapi,
bagaimana dengan Noura?" tanyaku gugup.
"Noura
tak apa-apa, justru sekarang yang sakit istrimu."
Aku
tercekat. Jadi ia berbohong ketika tadi meneleponku? Ah, kenapa aku sekarang
ini tidak peka? Aku langsung menerabas masuk kamar dan menemukan istriku
terbaring dengan tubuh lemas. Aku duduk di tepi ranjang. Kulihat istriku
menggeliat, menatapku dengan aneh.
"Kenapa
tadi kau meneleponku mengatakan Noura yang sakit?"
Istriku
diam.
"Kenapa
kau berbohong?"
Lagi-lagi,
istriku diam. Setelah itu, ia menatapku tajam. Dan mata istriku... entah kenapa
tak lagi dingin meneduhkan tapi berubah seperti nyala api unggun yang membuatku
bergidik. Mata istriku, kulihat seperti sepasang mata malaikat yang tak henti-henti
menuduhku; bahwa akulah yang sebenarnya berbohong.
Penulis: N. Mursidi (Cerpen Kompas, 3 Juni 2012)
Info Lowongan Kerja di PBB
Rabu, September 11, 2013
Berita
Sekretariat
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali membuka kesempatan bagi warga negara
Indonesia (WNI) untuk berkarir di PBB meialui United Nations Young Professionals
Programme (YPP) 2013. Kesempatan mi merupakan yang kedua kalinya sejak Indonesia
berpartisipasi pada tahun 2012 lalu.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan download di sini.
Perkembangan Dalam Negeri Mesir & Imbauan KBRI Cairo Per 10 September 2013
Rabu, September 11, 2013
KBRI
PRESS RELEASE
No: SE.076/IX/2013/PENSOSBUD
PERKEMBANGAN DALAM NEGERI MESIR
DAN
IMBAUAN KBRI CAIRO
(per 10 September 2013)
1. Pemerintah
Mesir hingga kini masih memberlakukan jam malam (curfew) yaitu pukul 23.00 - 06.00, kecuali hari Jum’at, pukul 19:00
– 06:00; yang diberlakukan di 14 Provinsi di Mesir, yaitu Cairo, Giza, Alexandria, Suez, Ismailia, Assiut, Sohag,
Beni Suef, Minya, Beheira, Sinai Utara, Sinai Selatan, Fayoum and Qena.
2. Tercatat
pada Jum’at, 6 September 2013, telah terjadi peristiwa peledakan bom di depan
kediaman Menteri Dalam Negeri Mesir di wilayah Distrik 8 Nasr City yang
mengakibatkan kurang lebih 4 (empat) warga Mesir menderita luka-luka. Tidak ada
WNI yang menjadi korban dari peristiwa tersebut.
3.
KBRI Cairo telah menerima edaran dari
Kantor Kementerian Luar Negeri Mesir mengenai keamanan Warga Negara Asing di
Mesir terkait masih diberlakukannya jam malam dan kondisi Mesir terkini. Kemlu
Mesir mengimbau agar WNA tidak melanggar jam malam serta menjauhi kawasan yang
masih bergejolak. Selanjutnya Kemlu Mesir juga mengimbau kepada seluruh kantor
perwakilan asing di Mesir serta para stafnya agar berhati-hati dan waspada,
menjauhi kawasan-kawasan yang menjadi pusat unjuk rasa, selain juga melaporkan
kejadian-kejadian yang membutuhkan perhatian.
4. Mengikuti perkembangan situasi dan kondisi
Mesir dari waktu ke waktu, KBRI Cairo terus mengimbau kepada seluruh WNI di Mesir untuk:
a)
TIDAK MELANGGAR ketentuan jam malam;
b)
TIDAK TERLIBAT dalam politik dalam negeri
Mesir baik dalam lisan, tulisan maupun aksi;
c)
TIDAK MENDEKATI tempat-tempat yang menjadi
area pengumpulan massa serta aktifitas unjuk rasa;
d)
selalu membawa identitas diri yang masih
berlaku apabila melakukan aktifitas di luar rumah pada waktu-waktu di luar jam
malam;
e)
tetap waspada keamanan diri
dan keluarga, serta menjaga kontak antarWNI dan dengan KBRI Cairo.
5. Dalam
rangka upaya perlindungan kepada WNI di Mesir, KBRI Cairo tetap membuka layanan hotline perlindungan WNI di nomor +201022229989/
+201015185795/ +20227947200/ +20227947209 dan saluran khusus pelayanan informasi kondisi terkini
Mesir di nomor +201017106555.
Press Release
disampaikan untuk memenuhi upaya terus menerus KBRI Cairo dalam meningkatkan
perlindungan WNI di Mesir, dan akan dilakukan update dari waktu ke waktu
mengikuti perkembangan kondisi keamanan di Mesir.
Cairo, 10 September 2013
Sumber: KBRI Cairo
Selasa, 10 September 2013
Pelantikan Pengurus DPD PPMI Tanta 2013-2014
Senin
(9/9/2013), acara pelantikan pengurus baru DPD PPMI Tanta Periode XIX Masa
Bakti 2013-2014 berlangsung dengan
lancar dan hangat. Hadir dalam jajaran tamu undangan Teuku Darmawan (Kuasa
Usaha et Interim KBRI Kairo), Amrizal Batubara, S.S (Presiden PPMI Mesir),
Ahmad Solihan (Ketua DPD Zagazig), Syafrudin (Ketua DPD PPMI Mansoura) dan
Mahasiswa Indonesia di Tanta (Masita).
Acara
yang berlangsung selama tiga jam ini, diawali dengan sambutan Ketua Panitia
Pelantikan oleh Mustofa Kamal. Dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan yang
dipimpin Presiden PPMI Mesir, Ambrizal Batubara, S.S. Dalam sambutanya,
Batubara mengingatkan, bahwa pengurus dikatan dipercaya bukan pada waktu
pelantikan, tapi dikatakan dipercaya setelah proses pembuktian kerja yang
amanah dan melayani.
Dalam
sambutan KBRI, Teuku Darmawan menyampaikan akan berkomunikasi dengan Bapak
Nurfaizi selaku Duta Besar RI untuk Republik Arab mengenai aspirasi Mahasiswa
Indonesia di Tanta (Masita) yang menginginkan adanya Camaba yang datang ke
Tanta. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa KBRI adalah pelayan bagi WNI
yang berada di Mesir, untuk itu beliau meminta agar Masita juga turut berperan
dalam peningkatan pelayanan KBRI Kairo dengan cara memberikan saran dan kritik.
Saat
dikonfirmasi mengenai prioritas kerjanya setelah dilantik, Nur Furqon Nashrullah,
Lc selaku ketua baru DPD PPMI Tanta, mengaku akan segera mengadakan rapat kerja
kuartal pertama dan segera mengeksekusi program yang berorientasi pada
pembangunan manusia yang bersifat strategis terpilih. (Hasani Utsman)
Ucapan Belasungkawa Alm. Muhammad Dofir
Selasa, September 10, 2013
PPMI
Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un,
Kami segenap Pengurus DPD PMI Tanta, Pimpinan BPD PPMI Tanta dan seluruh keluarga besar DPD PPMI Tanta mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya sahabat kita Muhammad Dofir (Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Liga Arab) di RS. Dimasyq, Mohandisin, Giza. Almarhum meninggal pada hari Senin, 9 September 2013 Pukul 20:15.
"Semoga Allah mengampuni segala dosanya, menerima semua amal baiknya dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan."
Jumat, 06 September 2013
Angkulng
Jumat, September 06, 2013
Kajian
Sentimen kebangsaan selalu membutuhkan serentetan ikon budaya konkret.
Banyak orang Indonesia yang khawatir bahkan bersikap reaktif terhadap
tangkasnya negara tetangga kita, Malaysia, yang mengakui Angklung,
Batik, dan Reog sebagai kesenian nasional mereka. Kekhawatiran ini
mengarah pada harapan bahwa negara harus konkret melindungi kesenian
khas bangsa Indonesia untuk kepentingan identitas nasional. Intinya,
jika ingin mengangkat properti budaya yang khas menjadi identitas yang
representative bagi bangsa, maka syarat utamanya adalah properti
tersebut harus terlibat dalam kesejarahan bangsa untuk memenuhi visi
otoritas ke masa lalu, sekaligus juga populer dalam imajinasi kolektif
pada waktu sekarang untuk visi masa depan. Bangsa-bangsa modern yang
tangguh setia mempertahankan prinsip ini untuk lestari. Angklung adalah
elemen budaya yang terlibat dalam dua gaya tarik tradisional-modern
sehingga menarik diisukan sebagai ikon bangsa yang potensial dan
konkret.
Angklung merupakan alat musik tradisional terkenal yang dibuat dari bambu dan merupakan alat musik asli Jawa Barat, Indonesia. Angklung yang tertua di dalam sejarah yang masih ada, disebut Angklung Gubrag, dibuat di Jasinga, Bogor, Indonesia. Usianya telah mencapai 400 tahun. Sekarang ini, beberapa Angklung tersebut di simpan di Museum Sri Baduga, Bandung, Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, Angklung bukan hanya dikenal di seluruh nusantara, tetapi juga merambah ke berbagai Negara Asia. Dalam bentuknya yang tradisional, Angklung dikenal secara terbatas di Jawa sebagai alat musik ritual perladangan padi yang dimainkan berkelompok. Para pemain menggetarkan Angklung lebih pada tujuan menciptakan ritmik yang membangun atmosfir upacara penghormatan pada Dewi Sri, bukan berkesenian, apalagi membawakan komposisi. Sebagai alat musik tradisional masa kolonial abad ke-20 pun, Angklung bukan merupakan alat musik populer, bahkan hampir punah dan hanya dimainkan oleh pengemis. Samapai pada tahun 1938, seorang guru muda yang sangat musikal di Kuningan, Daeng Sutigna, melakukan inovasi dengan membuat satu set Angklung yang membawakan tangga nada diatonik kromatis.
Dalam perkembangannya, Angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan, dan Sumatera. Pada 1908, tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan Angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana. Bahkan sejak 1966, Udjo Ngalagena, tokoh Angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, slendro, dan madenda mulai mengajarkan bagaimana bermain Angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
Macam-Macam Angklung:
Angklung Kanekes
Angklung di daerah Kanekes (kita sering mnyebut mereka Badui) digunakan terutama karena hubungannya dengan upacara padi, bukan semata-mata untuk menghibur orang lain. Angklung digunakan ketika mereka menanam padi di ladang, angklung ditabuh ketika mereka menanam padi. Di Kanekes yang berhak membuat Angklung adalah orang Kajeroan (Tangtu, Badui Jero). Dan yang membuat Angklung hanya orang-orang yang memiliki keahlian.
Angklung Dogdog Lojor
Terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten kidul yang tersebar di sekitar gunung Halimun. Kesenian ini digunakan ketika mereka menanam padi, tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama, instrumen yang digunakan Dogdog Lojor adalah dua buah Dogdog Lojor dan empat buah Angklung besar .
Angklung Gubrag
Angklung Gubrag berada di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan), ke leuit (lumbung). Dalam mitosnya, Angklung Gubrag mulai ada ketika suatu masa, kampung Cipining mengalami musim paceklik.
Angklung Badeng
Merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di desa Sanding, kecamatan Malangbong, Garut. Dulu, berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam, tetapi diduga Badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah, Badeng dipercaya berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini, abad ke-16 atau 17. Pada masa itu, penduduk Sanding, Arpaen, dan Nursaen, belajar agama Islam ke kerajaan Demak. Setelah pulang dari Demak, mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu sarana penyebaran Islam yang digunakannya adalah kesenian Badeng.
Angklung Buncis
Buncis merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya terdapat di Baros (Anjarsari, Bandung). Pada mulanya, Buncis digunakan pada acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi, pada masa sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan hal-hal yang berbau kepercayaan lama.
Dari beberapa jenis musik bambu Jawa Barat di atas, adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan Angklung, yang terdiri atas: Angklung Buncis (Priangan/Bandung), Angklung Badud (Priangan Timur/Ciamis), Angklung Bungko (Indramayu), Angklung Gubrag (Bogor), Angklung Ciusul (Banten), Angklung Dogdog Lojor (Sukabumi), Angklung Badong (Malangbong, Garut), dan Angklung Padaeng yang identik dengan angklung nasional dengan tangga nada diatonis yang dikembangkan sejak tahun 1938. Angklung khas Indonesia ini berasal dari perkembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang bernada lima (salendro atau pelog) oleh Daeng Sutigna alias Si Etjle (1908-1984), diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi), sehingga dapat memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.
Penulis: Khoirunnisa, Lc. (Mahasiswi Indonesia di Alexandria)
Angklung merupakan alat musik tradisional terkenal yang dibuat dari bambu dan merupakan alat musik asli Jawa Barat, Indonesia. Angklung yang tertua di dalam sejarah yang masih ada, disebut Angklung Gubrag, dibuat di Jasinga, Bogor, Indonesia. Usianya telah mencapai 400 tahun. Sekarang ini, beberapa Angklung tersebut di simpan di Museum Sri Baduga, Bandung, Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, Angklung bukan hanya dikenal di seluruh nusantara, tetapi juga merambah ke berbagai Negara Asia. Dalam bentuknya yang tradisional, Angklung dikenal secara terbatas di Jawa sebagai alat musik ritual perladangan padi yang dimainkan berkelompok. Para pemain menggetarkan Angklung lebih pada tujuan menciptakan ritmik yang membangun atmosfir upacara penghormatan pada Dewi Sri, bukan berkesenian, apalagi membawakan komposisi. Sebagai alat musik tradisional masa kolonial abad ke-20 pun, Angklung bukan merupakan alat musik populer, bahkan hampir punah dan hanya dimainkan oleh pengemis. Samapai pada tahun 1938, seorang guru muda yang sangat musikal di Kuningan, Daeng Sutigna, melakukan inovasi dengan membuat satu set Angklung yang membawakan tangga nada diatonik kromatis.
Dalam perkembangannya, Angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan, dan Sumatera. Pada 1908, tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan Angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana. Bahkan sejak 1966, Udjo Ngalagena, tokoh Angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, slendro, dan madenda mulai mengajarkan bagaimana bermain Angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
Macam-Macam Angklung:
Angklung Kanekes
Angklung di daerah Kanekes (kita sering mnyebut mereka Badui) digunakan terutama karena hubungannya dengan upacara padi, bukan semata-mata untuk menghibur orang lain. Angklung digunakan ketika mereka menanam padi di ladang, angklung ditabuh ketika mereka menanam padi. Di Kanekes yang berhak membuat Angklung adalah orang Kajeroan (Tangtu, Badui Jero). Dan yang membuat Angklung hanya orang-orang yang memiliki keahlian.
Angklung Dogdog Lojor
Terdapat di masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten kidul yang tersebar di sekitar gunung Halimun. Kesenian ini digunakan ketika mereka menanam padi, tradisi penghormatan padi pada masyarakat ini masih dilaksanakan karena mereka termasuk masyarakat yang masih memegang teguh adat lama, instrumen yang digunakan Dogdog Lojor adalah dua buah Dogdog Lojor dan empat buah Angklung besar .
Angklung Gubrag
Angklung Gubrag berada di kampung Cipining, kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut padi), dan ngadiukeun (menempatkan), ke leuit (lumbung). Dalam mitosnya, Angklung Gubrag mulai ada ketika suatu masa, kampung Cipining mengalami musim paceklik.
Angklung Badeng
Merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di desa Sanding, kecamatan Malangbong, Garut. Dulu, berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam, tetapi diduga Badeng telah digunakan masyarakat sejak lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah, Badeng dipercaya berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini, abad ke-16 atau 17. Pada masa itu, penduduk Sanding, Arpaen, dan Nursaen, belajar agama Islam ke kerajaan Demak. Setelah pulang dari Demak, mereka berdakwah menyebarkan agama Islam. Salah satu sarana penyebaran Islam yang digunakannya adalah kesenian Badeng.
Angklung Buncis
Buncis merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya terdapat di Baros (Anjarsari, Bandung). Pada mulanya, Buncis digunakan pada acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi, pada masa sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan hal-hal yang berbau kepercayaan lama.
Dari beberapa jenis musik bambu Jawa Barat di atas, adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan Angklung, yang terdiri atas: Angklung Buncis (Priangan/Bandung), Angklung Badud (Priangan Timur/Ciamis), Angklung Bungko (Indramayu), Angklung Gubrag (Bogor), Angklung Ciusul (Banten), Angklung Dogdog Lojor (Sukabumi), Angklung Badong (Malangbong, Garut), dan Angklung Padaeng yang identik dengan angklung nasional dengan tangga nada diatonis yang dikembangkan sejak tahun 1938. Angklung khas Indonesia ini berasal dari perkembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang bernada lima (salendro atau pelog) oleh Daeng Sutigna alias Si Etjle (1908-1984), diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi), sehingga dapat memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.
Penulis: Khoirunnisa, Lc. (Mahasiswi Indonesia di Alexandria)
Senin, 02 September 2013
Pembuatan Kartu Anggota Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional
Senin, September 02, 2013
Atase Pendidikan
Bagi para alumni
Universitas Al-Azhar (S-1, S-2 dan S-3) yang ingin membuat kartu anggota
Ikatan Alumni Al-Azhar Inernasional (الرابطة العالمية لخريجى الأزهر),
KBRI Cairo (Atdikbud) bekerjasama dengan WAAG dalam pembuatan
kartu tersebut.
Anda yang berminat, silahkan mengisi formulir
keanggotaan yang telah tersedia di kantor Pelayanan Pendidikan KBRI
Cairo (Gedung Konsuler Nasr City) dengan membawa:
1. Fotokopi Paspor.
2. Fotokopi Ijazah/ Syahadah Mu'aqqotah atau keterangan lulus biasa.
3. Pas foto ukuran 4X6: 2 buah.
4. Membayar administrasi pembuatan kartu anggota WAAG, sebesar EGP. 10.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi staf Atdikbud (Bapak Cecep T) 01144822121 atau (Bapak Muhlashon) 01002165029. Setiap terkumpul 10 pemohon, KBRI akan mengantarkannya ke WAAG untuk diproses selanjutnya.
2. Fotokopi Ijazah/ Syahadah Mu'aqqotah atau keterangan lulus biasa.
3. Pas foto ukuran 4X6: 2 buah.
4. Membayar administrasi pembuatan kartu anggota WAAG, sebesar EGP. 10.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi staf Atdikbud (Bapak Cecep T) 01144822121 atau (Bapak Muhlashon) 01002165029. Setiap terkumpul 10 pemohon, KBRI akan mengantarkannya ke WAAG untuk diproses selanjutnya.
Kerjasama PT Mesirindo Utama & Egypt Air Airlines
Senin, September 02, 2013
Berita
Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi
bersama Menteri Penerbangan Sipil Mesir, Abdel Aziz Fadel pada Selasa, 27
Agustus 2013, bertempat di kantor Kementerian Penerbangan Sipil Mesir, menyaksikan
Penandatanganan Kerjasama antara PT Mesirindo Utama dan EgyptAir Airlines,
berisikan penunjukan PT Mesirindo sebagai EgyptAir General Sales Agent di
Indonesia. Dari pihak PT Mesirindo, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama, Saleh Abdul Malik, dan dari pihak EgyptAir Airlines ditandatangani oleh Wakil Presiden Komersial, Hussein Sherif.
Dalam sambutannya, Menteri Penerbangan Sipil Mesir
mengemukakan besarnya manfaat yang akan diperoleh oleh kedua negara dari kerjasama
ini. Terutama untuk mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Cairo, pihak EgyptAir
menjanjikan perhatian dan harga khusus, seperti extra weight bagasi dan harga pelajar, sehingga mereka dapat lebih
leluasa lagi membawa keperluan studinya.
Dubes RI Cairo Nurfaizi Suwandi pada kesempatan
tersebut mengemukakan hubungan poeple-to-people
Indonesia-Mesir yang didasari oleh hubungan historis yang telah sekian lama
terjalin, bahkan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Cukup banyak warga
Indonesia di Mesir, khususnya para mahasiswa yang menimba ilmu agama, selain
juga tenaga profesional dan kalangan pengusaha lainnya, yang saat ini tercatat
kurang lebih 5000 orang. Dengan adanya penerbangan langsung Jakarta-Cairo dan
sebaliknya, kerjasama ini tidak saja akan dirasakan manfaatnya oleh para
pelajar dan mahasiswa Indonesia, namun juga para pebisinis dan kalangan industri
pariwisata. Begitu banyak potensi kerja sama kedua negara, baik dibidang
ekonomi, perdagangan maupun pariwisata dan sosial yang diharapkan dapat
dieksplorasi dan ditingkatkan lebih gencar lagi melalui penandatanganan dokumen
kerja sama ini.
Dirut PT
Mesirindo Utama mengharapkan penerbangan perdana EgyptAir ke Indonesia
dapat diluncurkan pada pertengahan Desember 2013. Lebih lanjut Dirut menjelaskan bahwa dalam kerjasama tersebut, kedua pihak telah sepakat bahwa penerbangan pesawat EgyptAir dimaksud akan
dikembangkan dengan pelayanan bersuasana Indonesia. Pada setiap penerbangan rencananya akan terdapat empat orang kru (pramugara/pramugari) Indonesia dan akan disajikan
menu-menu makanan khas Indonesia, seperti nasi goreng, nasi uduk, nasi putih dan rendang.
Sumber: KBRI Cairo
20% Potongan SPP Untuk Anak Guru
Senin, September 02, 2013
Berita
Menteri Pendidikan dan Pengajaran Mesir, Dr. Mahmud Abu An-Nashr,
mengeluarkan keputusan pemberian keringanan sebesar 20% dari jumlah
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi para siswa anak guru. Dengan
keputusan ini, para anak guru dan pegawai Kementrian Pendidikan dan
Pengajaran Mesir hanya membayar 80 % dari jumlah SPP wajib, baik di
sekolah negeri maupun swasta.
Abu An-Nashr mengatakan bahwa kebijakan ini sudah disepakati oleh Fathi Sabiq, ketua persatuan sekolah swasta Mesir.
Kebijakan tersebut, menurut Abu An-Nashr, dibuat untuk membantu meringankan beban materi para guru dan pegawai Kementrian, terutama di saat-saat sulit seperti sekarang ini. (Al-Gomhuriya, 14/8).
Kebijakan tersebut, menurut Abu An-Nashr, dibuat untuk membantu meringankan beban materi para guru dan pegawai Kementrian, terutama di saat-saat sulit seperti sekarang ini. (Al-Gomhuriya, 14/8).
Sumber: AtdikCairo.rg