Dalam
rangka mengisi rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 tahun
2013 di Mesir, Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di
Mesir, pada tanggal 30 Oktober 2013 mengadakan Pagelaran Seni Budaya
Nusantara, bertempat di Auditorium American Future School, Nasr City,
Cairo.
Presiden
PPMI, Amrizal Batubara di dalam sambutannya antara lain mengatakan
bahwa pemuda, adalah sosok yang tahan banting dalam keadaan apapun,
Amrizal juga sepakat bahwa pemuda sejati adalah yang menghargai waktu di
dalam hidupnya. “Setiap
pemuda harus punya inisiatif di dalam menghadapi langkah-langkah
hidupnya, pemuda tidak menyia-nyiakan waktu, pergantian antar kegiatan
selalu diisi dengan hal yang berguna, karena hakekatnya, istirahat itu
adalah pergantian dari satu aktifitas ke aktifitas lain (arrahatu fi
tabaadul el-a`mal”, kata Amrizal berapi-api.
Dahlia
Kusuma Dewi, Sekretaris II, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan
Budaya (Pensosbud) KBRI Cairo, di dalam sambutannya mewakili Bapak Duta
Besar RI, antara lain menyampaikan tentang sejarah dibentuknya sebuah
Negara Indonesiia.
“Banyak
PR kita sebagai generasi muda untuk membangun Indonesia. Indonesia ini
lahir bukan dari Negara yang utuh. Kita sebagai pemuda memahami bahwa
untuk mengumpulkan dan menyamakan visi itu tidak mudah, tapi itu sudah
dikerjakan oleh para pendahulu kita yang menyatukan Indonesia menjadi
satu bangsa dengan satu bahasa dan satu tanah air.” Demikian Dahlia
menyinggung sejarah terjadinya Sumpah Pemuda.
Dahlia
menambahkan bahwa pemuda-pemudi Indonesia saat ini masih memiliki PR
untuk menyatukan busana nasional yang bisa mempresentasikan bangsa
Indonesia dari Sabang sampai Merauke, melihat begitu banyaknya ragam
busana di Indonesia.
Dalam
pagelaran yang dihadiri lebih dari 200 penonton itu, antara lain
ditampilkan Tari Saman, Tari Melayu, Angklung, Tari Minangkabau, Tari
Tortor dan diakhiri dengan penampilan seni beladiri Indonesia,TapakSuci.
(MHA)
Sumber: AtdikCairo.org