Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Cairo, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum., pada
tanggal 2 Januari 2014 memenuhi undangan Direktur Pusat Kegiatan
Akademik Mahasiswa Turki di Mesir, di kantornya di kawasan District 7,
Nasr City Cairo Mesir.
Pertemuan yang dihadiri juga oleh beberapa Pengurus Pusat Kegiatan
Akademik Mahasiswa Turki di Mesir, dan mahasiswa Indonesia yang sedang
mengikuti forum kajian di lembaga tersebut, antara lain membahas kerja
sama pembinaan pelajar dan mahasiswa di Mesir.
Direktur lembaga
tersebut antara lain menjelaskan bahwa Pusat Kegiatan Akademik ini tidak
hanya untuk mahasiswa Turki di Mesir, ia terbuka untuk mahasiswa asing
yang sedang belajar di Mesir, khususnya menuntut ilmu-ilmu ke-Islaman di
Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi lain di Mesir.
Dalam kegiatannya, lembaga ini menghadirkan Guru Besar Universitas Al-Azhar untuk memberikan ceramah materi tertentu secara rutin, dengan peserta yang terdaftar dari berbagai warga Negara. Selain menghadirkan Guru Besar Al-Azhar, lembaga ini juga memiliki Guru-guru untuk materi linguistic Arab, dan cabang ilmu lain, yang mengajar secara rutin.
Mahasiswa Indonesia yang aktif dalam kegiatan di lembaga ini, sebanyak 15 orang, yang mereka pada umumnya menghuni asrama mahasiswa yang dikelola oleh lembaga ini.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada kesempatan tersebut menyambut baik tawaran kerja sama pembinaan ini, dan berharap di masa yang akan datang dapat ditingkatkan dalam bentuk yang lebih efektif serta bermanfaat, misalnya seperti pelatihan-pelatihan, workshop, saresehan dan lain sebagainya. Atdikbud juga menambahkan bahwa pada kesempatan Diskusi tentang Hubungan Aceh dengan Khilafah Usmaniah, yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Sekretariat Mahasiswa Aceh di Mesir, Atdikbud hadir sebagai salah satu pembicara. Hal itu sangat positif untuk meningkatkan wawasan sejarah yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. (AtdikCairo.org)
Dalam kegiatannya, lembaga ini menghadirkan Guru Besar Universitas Al-Azhar untuk memberikan ceramah materi tertentu secara rutin, dengan peserta yang terdaftar dari berbagai warga Negara. Selain menghadirkan Guru Besar Al-Azhar, lembaga ini juga memiliki Guru-guru untuk materi linguistic Arab, dan cabang ilmu lain, yang mengajar secara rutin.
Mahasiswa Indonesia yang aktif dalam kegiatan di lembaga ini, sebanyak 15 orang, yang mereka pada umumnya menghuni asrama mahasiswa yang dikelola oleh lembaga ini.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada kesempatan tersebut menyambut baik tawaran kerja sama pembinaan ini, dan berharap di masa yang akan datang dapat ditingkatkan dalam bentuk yang lebih efektif serta bermanfaat, misalnya seperti pelatihan-pelatihan, workshop, saresehan dan lain sebagainya. Atdikbud juga menambahkan bahwa pada kesempatan Diskusi tentang Hubungan Aceh dengan Khilafah Usmaniah, yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Sekretariat Mahasiswa Aceh di Mesir, Atdikbud hadir sebagai salah satu pembicara. Hal itu sangat positif untuk meningkatkan wawasan sejarah yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. (AtdikCairo.org)