Jumat, 08 November 2013

Mengenal Metode Terbaru Menghafal Al-Quran Untuk Balita

Adalah tiga orang bersaudara berusia sangat belia, tampil di hadapan peserta Talkshow Metode Menghafal Al-Quran yang diselenggarakan oleh WIHDAH PPMI dalam rangka Peringatan Tahun Baru Hijrah di Aula Limas Nasr City (7/11). Ketiga belia bersaudara tersebut adalah Tabarak, Yazid dan Zeena. Putra Dr. Kamel Labuddin, asal Kota Tanta Garbeyah Mesir ini semuanya telah hafal Al-Quran dalam usia 4,5 tahun. Tabarak dan Yazid pernah dinobatkan sebagai Hafidz Al-Quran termuda di dunia oleh General Authority for Teaching the Qoran (al-Hai`ah al-amah lita`limil Quran) yang berkedudukan di Arab Saudi.

Ditanya tentang metode menghafal Al-Quran yang digunakan oleh ketiga putranya, Dr. Kamel Labuddin yang merupakan seorang pemikir dan penasehat umum Yayasan Nurul Qulub dan Lembaga Tahfidz al-Qur’an Tabarak dan Yazed di Tanta, mengatakan bahwa bayi yang baru lahir secara umum diberi kemampuan untuk mendengar, kemudian melihat, lalu berbicara atau mengeluarkan suara. Kamel menambahkan bahwa intinya seorang balita itu merekam yang didengarkan sejak dini. Untuk itu, kalau sejak bayi sudah selalu mendengar Al-Quran, dia akan mudah menghafal ketika sudah mulai bisa bicara.

Terkait dengan bagaimana membimbing anak balita untuk menghafal Al-Quran, Doktor yang menganjurkan agar anak mulai diajarkan menghafal Al-Quran sejak usia 3 tahun ini antara lain mengatakan, “"Yang  harus dilakukan oleh pengajar sebelum memulai mengajari anaknya menghafal al-quran antara lain adalah menyiapkan tempat yang nyaman,  kesiapan pengajar,  memilih waktu yang cocok bagi anak untuk menghafal, dan diawali dengan niat  yang  tulus."

Presiden PPMI Mesir, Amrizal Batubara, S.S.,  di dalam sambutannya antara lain menyampaikan rasa kagumnya terhadap keluarga penghafal Al-Quran tersebut. Ia berharap putra-putri Indonesia ada yang bisa mengikuti jejak mereka dalam menghafal Al-Quran.

Sementara itu,  Ketua WIHDAH PPMI, Tsaqofina Hanifah, mengatakan, "Mengenal Dr. Kamel Labuddin di Tanta dan mendengar sepak terjang beliau mendidik 3 orang putra-putrinya serta Lembaga Al-Quran Tabarak yang dipimpinnya, saya tergerak untuk mengundang beliau mengenalkan metode menghafal Al-Quran untuk balita ini. Mudah-mudahan , dengan adanya acara ini kawan-kawan bisa membuat sebuah rencana baik untuk keluarga masa depan.” Tsaqofina menambahkan, “Kitalah sang ibu,  kita yang menjadi harapan untuk bisa mencetak generasi-generasi qurani,  menjadikan keluarga kita keluarga ahli Quran."

Setelah acara Talkshow, Penasehat Yayasan Nurul Qulub dan Direktur Lembaga Tahfidz Al-Quran “Tabarak” ini meminta putra-putrinya untuk tampil menghafal Al-Quran di hadapan peserta dialog. Setelah membacakan ayat Al-Quran, peserta dipersilahkan untuk menguji hafalan mereka. Ketiga belia tersebut bukan saja hafal ayat-ayat yang diucapkan dengan lantang, tetapi mereka juga bisa menyebutkan letak ayat yang dibacanya di halaman berapa dan bagian atas/bawah, kiri/kanan dalam mushaf Al-Quran.

Acara yang diselenggarakan oleh WIHDAH bersama Keputrian Masisir ini disiarkan langsung oleh Radio PPI Dunia. Selain Talkshow, acara peringatan Tahun Baru Hijrah juga dimeriahkan oleh Lomba Membaca Berita Bahasa Arab, Penampilan siswa-siswi TK ABA dan Hadrah Fatayat PCI-NU Mesir. Hadir dalam acara tersebut Presiden PPMI, Ketua dan Pengurus WIHDAH, Ibu-ibu Darma Wanita Persatuan KBRI Cairo dan anggota WIHDAH PPMI Mesir.  (MHA)

Sumber: AtdikCairo.org